Jumat, 31 Juli 2009

USAHA BERAWAL DARI HOBBY











Sebenarnya hobby yang paling menguntungkan itu adalah hobby yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang saku tambahan. saya sebagai mahasiswi tadinya tidak pernah berfikir untuk menjadi seorang enterpreneur, karena saya selalu tidak yakin dengan diri saya kalau saya bisa melakukannya. Semuanya berawal dari hobby saya yang senang sekali mengutak-ngutik barang-barang yang sudah tidak terpakai lagi.
Sedikit cerita, pada saat saya sedang mengisi waktu luang, saya berfikir untuk membuat sesuatu dan iseng-iseng saya membuat sebuah bingkai foto dengan menggunakan bahan-bahan sisa yang ada di rumah saya, pada suatu ketika teman saya datang ke rumah dan melihat bingkai foto tersebut dan akhirnya ia tertarik untuk memesannya. Pada waktu itu saya tidak pernah terfikir kalau apa yang saya buat ini dapat disukai oleh orang lain juga.
Dari situ saya mulai mencoba membuat berbagai pernak-pernik lainnya dari bingkai foto sampai bros lucu yang bisa dipadankan dengan pakaian. Usaha saya ini baru dirintis dan belum banyak yang mengetahui, baru dikalangan tertentu saja, apabila ada yang memesan ya saya buatkan.
Ada beberapa tips dari saya untuk menjadi seorang entrepreneur yang memulai usahanya dari sebuah hobi :

  1. Apabila anda ingin menjadi entrepreneur hal utama yang mesti ada singkirkan ada rasa takut. besarkan hati anda dan beranilah mengambil tindakan. menjadi entrepreneur itu tidak selalu berhasil, pasti ada jatuh bangunnya, tapi jangan takut dan jangan berputus asa. Menjalani usaha yang berawal dari sebuah hobi harus yakin bahwa hobby yang ada geluti itu dapat berhasil dijadikan usaha.
  2. Modal, modal adalah salah satu faktor berjalannya sebuah usaha. Jangan salah terka dulu modal disini selain uang juga butuh modal kemauan dalam menjalankan suatu usaha. kalau ada modal uang tapi kemauannya tidak ada ya sama saja tidak akan berjalan. usaha yang saya jalanin juga tidak begitu memerlukan modal banyak.
  3. Seorang entrepreneur harus bisa melakukan inovasi atau mengasilkan sesuatu yang beda dalam produksinya, kreatif, dan selalu melihat apa sih yang sedang digandrumi oleh para konsumen.
  4. Pasarkan hasil produksi ke tempat yang sesuai, seperti hasil produk yang saya buat itu umumnya digemari oleh para remaja, jadi saya harus tahu di mana saya harus memasarkannya di tempat yang banyak remajanya, seperti di sekitar kampus misalnya.
  5. Pasarkan produk ke tempat yang belum banyak orang membuatnya.
  6. Yang terakhir adalah Just do it ... !!


Selamat mencoba dan semoga berhasil....